Berita Terbaru Pilpres Amerika 2024
Demonstrasi Amerika Serikat
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali merilis peta persaingan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) menjelang Pilpres 2024. Tiga tokoh yang berpotensi maju - Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan - masih bersaing ketat.
Peta kompetisi Pilpres ini dibuat LSI berdasarkan hasil survei yang mereka lakukan pada 1-8 Juli 2023. Mereka melakukan survei dengan cara mewawancarai 1242 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki memiliki hak pilih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wawancara dilakukan melalui sambungan telepon dengan pemilihan responden menggunakan metode Random Digit Dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak. Mereka memperkirakan tingkat error pada kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercyaan sebesar 95 persen.
Peta persaingan berdasarkan wilayah
Sementara berdasarkan kewilayahan, Prabowo unggul jauh di kalangan masyarakat pedesaan dari dua pesaingnya. Di kalangan masyarakat perkotaan, Ganjar mampu menyaingi Prabowo.
Basis pemilih Prabowo, berdasarkan survei itu, terlihat tersebar sebagian besar di wilayah luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulwesi, serta Maluku dan Papua. Di Jawa, Prabowo hanya memiliki basis yang kuat di Provinsi Banten.
Sementara Ganjar memiliki basis pemilih di mayoritas masyarakat Pulau Jawa kecuali Banten serta Bali-Nusa Tenggara. Anies di sisi lain, hanya unggul di pemilih yang berbasis di wilayah Jawa Barat.
Berikut peta persaingan Pilpres 2024 berdasarkan kewilayahan:
Peta persaingan capres pada Pilpres 2024 versi survei LSI pada Juli 2023. dok. LSI
Bagaimana Nasib Ekspor Pertanian RI ke AS?
Kebijakan ekonomi Trump sangat fokus pada perbaikan ekonomi domestik AS. Dengan demikian, perbaikan ekonomi warga AS diharapkan membaik yang pada akhirnya diharapkan bisa berimbas pada konsumsi masyarakatnya. Permintaan produk luar negeri pun diharapkan bisa meningkat dengan perbaikan ekonomi AS. Trump memang dikenal protektif terhadap ekonomi dalam negeri, termasuk dengan mengurangi impor. Namun, sejauh ini belum ada kabar jika Trump berniat menaikkan tarif impor untuk produk Indonesia, terutama pertanian. Apalagi, ekspor pertanian RI ke AS bukanlah ancaman bagi petani AS.
Ekspor Indonesia ke AS melonjak 15,3% di era Trump dari US$ 16,14 miliar pada 2016 menjadi US$ 18,62 miliar pada akhir 2020. Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan empat tahun terakhir era Barack Obama yang hanya naik 8,52%
CNBC Indonesia Research
Pada Minggu (22/10/2023), Ketua Umum (Ketum) Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto resmi mengumumkan Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden (cawapres)-nya. Alhasil, pasangan bakal capres dan cawapres pemilihan umum presiden (pilpres) 2024 sudah komplit.Adapun nama-nama dari ketiga bakal pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2024 mendatang adalah Anies Baswedan-Cak Imin, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.Merujuk laman Pantau Pemilu dari detikNews dan arsip detikcom, berikut profil singkat dari ketiga pasangan bakal capres dan cawapres yang akan maju di pilpres 2024.Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandara. Anies BaswedanAnies Baswedan (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)Sosok Anies Baswedan tentu sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia, terlebih warga Jakarta. Pria kelahiran 1969 ini tengah maju mencalonkan diri sebagai Capres di Pilpres 2024.Tidak heran jika Anies berani maju ke Pemilu 2024. Jika melihat riwayat pekerjaannya, ia pernah menduduki posisi tertinggi di Provinsi DKI Jakarta, yakni sebagai seorang gubernur selama periode 2017-2022.Sebelum menjadi gubernur, lulusan S-1 Fakultas Ekonomi UGM ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja 2014-2016.b. Muhaimin Iskandar (Cak Imin)Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Foto: detikcom)Muhaimin Iskandar, atau lebih akrab disapa dengan panggilan Cak Imin, maju sebagai cawapres Anies pada Pilpres 2024 mendatang. Dirinya adalah Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah menjabat sejak 2005.Rekam jejak Cak Imin di dunia politik sudah tak perlu diragukan lagi. Kariernya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bermula saat ia menjadi Ketua FPKB DPR RI pada 1999.Pria kelahiran Jombang ini juga sempat mencatatkan namanya sebagai salah satu anggota DPR RI pada 1999-2004. Selain menjadi Ketum PKB, Cak Imin kini juga mengemban tugas sebagai Wakil Ketua DPR RI sejak 2019.Adapun pada Pilpres 2024, Cak Imin sudah punya agenda utama apabila berhasil menang, yakni memprioritaskan penanganan lingkungan dan polusi udara.Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MDa. Ganjar PranowoGanjar Pranowo (Foto: dok. istimewa)Bukan hanya Gubernur DKI Jakarta saja yang maju mencalonkan diri di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo, selaku Gubernur Jawa Tengah, juga tak mau kalah.Lahir di Karanganyar, 28 Oktober 1968, Ganjar Pranowo merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah. Jabatan tersebut pernah ia emban selama 2 periode, yakni pada 2013-2018 dan 2018-2023.Mirip Cak Imin, alumnus Fakultas Hukum UGM ini juga pernah menjadi bagian dari DPR RI. Dalam kurun waktu 2010-2013, ia pernah memegang dua jabatan sekaligus, yakni Anggota Timwas Century di DPR RI dan Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI.Pada Pilpres tahun depan, Ganjar menjadi bacapres yang diusung Partai PDI-P. Dengan Gibran yang kini maju sebagai cawapres Prabowo, Ganjar tetap optimistis bahwa Jawa Tengah tetap akan menjadi "Kandang Banteng"."Insyallah yakin banget kalau itu, yakin banget (Jateng tetap kandang PDIP)," ujar Ganjar di kawasan M Bloc, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023)b. Mahfud MDMahfud MD resmi diumumkan sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: Grandyos ZafnaDalam jalan menuju Pilpres 2024, Ganjar menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya. Pria kelahiran 1957 ini juga mengisi daftar capres dan cawapres 2024 yang lulus dari UGM.Mahfud MD sendiri adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI. Sebelum menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju, alumnus UGM ini pernah menduduki posisi Ketua Mahkamah Konstitusi RI kurang lebih selama 6 tahun.Di samping itu, dirinya juga pernah menjadi dosen jenjang S-2 dan S-3 di UII, UGM, UNS, UI, hingga Unsoed.Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuminga. Prabowo SubiantoPrabowo Subianto (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)Kegagalan nampaknya tidak ada di kamus Prabowo Subianto. Nama mantan Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopasus) ini kembali mewarnai Pilpres 2024.Adalah Prabowo Subianto, Ketum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan). Sebelum dilantik menjadi Menhan, dirinya sudah 4 kali mencalonkan diri sebagai Capres.Pencalonan pertama dilakukan pada 2004. Di pemilu berikutnya, yakni 2009, Prabowo maju kembali bersama Megawati, tetapi kalah suara dari pasangan SBY-Boediono.Kendati sudah dua kali kalah, Prabowo masih tak pelik bertaruh keberuntungannya. Pada 2014, ia bersama Hatta Rajasa maju sebagai capres dan cawapres Pilpres 2014. Hasilnya, pasangan Jokowi-Kalla yang memenangkan Pemilu tersebut.Tak berhenti sampai situ, pada 2019, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai capres, bersama Sandiaga Uno. Lagi-lagi, ia dikalahkan oleh saingan lamanya, Jokowi, yang pada Pilpres 2019 menggandeng Ma'ruf Amin.Semangat juang Prabowo nampaknya masih belum surut. Pada pilpres yang akan datang, ia menggandeng Gibran Rakabuming untuk maju sebagai capres dan cawapres dengan visi-misi yang baru.b. Gibran RakabumingGibran Rakabuming (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)Menjadi anak orang pertama di Indonesia tentu membuatnya dikenal oleh semua orang. Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 1 Oktober 1987.Di usianya yang masih belia, lulusan Management Development Institute of Singapore ini telah dilantik menjadi Walikota Surakarta pada 2021 lalu. Kini, nama Gibran Rakabuming diumumkan sebagai pendamping Prabowo Subianto.Dirinya memungkinkan untuk maju dalam Pilpres 2024 karena diuntungkan atas keputusan terbaru MK perihal batas usia capres dan cawapres. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pasal 169 huruf q, yang sebelumnya mengharuskan capres dan cawapres berusia minimal 40 tahun telah berubah menjadi"Berusia paling rendah 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota."Sumber: https://www.detik.com/sumut/berita/d-6998827/daftar-pasangan-bakal-capres-dan-cawapres-pilpres-2024-siapa-saja
Tren elektabilitas ketiga capres
Menurut LSI, hasil itu menunjukkan tren elektabilitas Prabowo terus meningkat sejak awal tahun ini. Ganjar Pranowo di sisi lain mampu bangkit setelah sempat turun dan Anies Baswedan turun cukup tajam. Berikut tren elektabilitas ketiga capres:
Tren elektabilitas capres menjelang Pilpres 2024 versi Lembaga Survei Indonesia pada Juli 2023. dok.LSI
Ditreskrimum Polda Jawa Tengah resmi menetapkan Anggota Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenuddin sebagai tersangka terkait kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17). Itulah top 3 news hari ini.
Prediksi pemenang pemilihan Presiden Amerika 2024 antara Kamala Harris dan Donald Trump.
Hendri mengajak seluruh kelompok masyarakat untuk menjaga dan memelihara situasi dan kondisi keamanan pascapenetapan hasil Pemilu 2024 dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Nama Tom Lembong disebut beberapa kali oleh Gibran Rakabuming dan Cak Imin. Jelang Pilpres lalu, Tom diketahui memilih bergabung jadi Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Presiden RI Prabowo Subianto ingin Sidang Paripurna DPR/MPR dapat digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada 16 Agustus 2028. Itulah top 3 news hari ini.
Prabowo Subianto angkat bicara soal alasan dirinya terus menerus maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) hingga akhirnya menang di Pilpres 2024.
Selain pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Hasan memainkan peran strategis dalam dua kali kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Adapun gugatan PDIP terhadap KPU itu masuk ke PTUN Jakarta sejak April 2024.
Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil, berharap debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ke depan tidak seperti debat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sejumlah elite politik seperti Ketua Umum Surya Paloh, lalu Plt Ketum PPP Mardiono, dan Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menyambangi dan bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Beredar di media sosial postingan video Anies Baswedan sedang berbicara dengan lukisan monyet usai kalah Pilpres.
Mantan Presiden Barack Obama dan mantan Ibu Negara Michelle Obama secara resmi mendukung Kamala Harris dalam pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat. Dukungan ini menjadi sinyal kuat dari dua tokoh Demokrat paling berpengaruh di negara tersebut.
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bergabung di pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ke depan.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membandingkan era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden ke-2 RI Soeharto.
Henry mengatakan, Eman Suherman telah membuktikan perannya yang sangat berarti dalam membawa perubahan positif bagi Majalengka.
Data-data Denny JA tentang Pilpres 2024 yang sempat sangat diragukan, bahkan dituduh pembohongan publik, terbukti benar, sesuai dengan hasil KPU.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara soal isu Presiden Jokowi menyodorkan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia yang juga putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta 2024. Seperti apa?
Wakil Ketua Umum Korbid Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyebut bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) ingin mengulang kesuksesan Pilpres 2024 dan berlanjut saat Pilkada.
PDIP tidak setuju dengan wacana duet Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. Nama Anies diketahui menjadi salah satu kandidat yang direkomendasikan DPD PDIP Jakarta untuk Pilkada 2024.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menanggapi alasan pemberian konsesi tambang ke NU.
Selanjutnya, persaingan berdasarkan sosio-demografi, kewilayahan dan pilihan politik pada Pilpres 2019
Tiga Periode Jadi Biang Kerok Keretakan
Meski masyarakat sudah mengendus keretakan hubungan tersebut, namun Megawati membantah, dia bilang tak ada masalah dengan Jokowi kendati keduanya berbeda pandangan politik, hubungan mereka baik-baik saja walau sudah tak bersama lagi.
Bagi Megawati, perbedaan pandangan politik tidak menjadi soal walau hal itu membuat mereka harus berbagi jalan, intinya hubungan baik secara personal harus dirawat baik-baik.
Tetapi Megawati kemudian secara tersirat menceritakan awal mula bergejolaknya hubungannya dengan Jokowi, perpisahan mereka tidak hanya sekedar dipicu perbedaan pandangan politik di Pilpres 2024, namun jauh sebelumnya keduanya memang sudah mulai berjarak. Itu sudah terjadi sejak awal 2013 ketika isu Jokowi tiga periode menggelinding.
Jokowi disebut punya hasrat besar berkuasa satu periode lagi, namun keinginannya itu ditentang keras Megawati lantaran berlawanan dengan konstitusi yang mewajibkan presiden hanya dua periode saja. Perlu diketahui Jokowi sudah berulang kali membantah isu ini.
"Saya sama presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Lho, saya tahu hukum kok," kata Megawati saat memberi sambutan di acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Bagi Megawati reformasi yang sudah dibayar mahal harus tetap dijaga, membiarkan Jokowi melenggang tiga periode adalah kesalahan tak termaafkan, itu sama dengan membiarkan nilai-nilai luhur reformasi dikoyak syahwat kekuasaan. Keinginan Jokowi berkuasa satu periode lagi wajib dilawan.
"Ketika dari yang namanya presiden seumur hidup itu waktu reformasi kan diubah. Itu TAP MPR. Saya tanya kepada ahli tata negara, apakah MPR yang sekarang disamakan ini, TAP-nya itu masih berlaku? Yes. Ada yang mau menyanggah? Ahli hukum tata negara? Ya silakan," ucapnya.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko turut merespons pernyataan Megawati, dia mengatakan hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan dan Megawati tak pernah berubah meski jalan politik mereka telah berbeda. Baginya Jokowi yang sekarang sama seperti yang dulu.
"Saya pikir dari pandangan saya, dari beliaunya (Jokowi) enggak ada yang berubah. Ya saya lihat dari beliau tidak ada yang berubah," ujar Moeldoko kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Pasca Pilpres 2024, tidak sekalipun terdengar pertemuan antara Jokowi dan Megawati, bahkan pada momentum Idul Fitri 2024 Jokowi yang biasanya sowan ke rumah Megawati tak pernah tampak batang hidungnya, Jokowi justru terbang ke Medan menemui anak dan menantunya, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.
Sama seperti masyarakat pada umumnya, Moeldoko notabene adalah orang istana juga tak tahu hal itu. Artinya kemungkinan besar Jokowi dan Megawati tak pernah lagi ngobrol empat di satu meja yang sama pasca Pilpres 2024.
"Saya tidak tahu (kalau mereka bertemu). Saya juga belum tahu (rencana pertemuan)," tegasnya.
Jakarta, CNBC Indonesia- Komoditas Indonesia banyak yang laris manis di pasar Amerika Serikat (AS). Kemenangan Donald Trump pada pemilu AS diharapkan tidak akan mengganggu ekspor hasil pertanian Indonesia ke AS.
Lima komoditas Indonesia kini menjadi incaran di negeri Paman Sam. Berbagai produk lokal seperti golden berry, kakao, sabun, sapu, dan rambutan menjadi bagian dari "harta karun" RI yang bernilai tinggi di pasar global, terutama di AS.
Pertama, golden berry atau dikenal dengan nama lokal "ciplukan," adalah buah eksotis yang kaya akan manfaat kesehatan. Mengandung antioksidan tinggi, buah ini dipercaya membantu mengatasi penyakit kronis seperti kanker dan hepatitis.
Dikenal di kalangan penggemar gaya hidup sehat di AS, ekspor golden berry kering ke Amerika Serikat mencapai 39.702 kg dengan nilai US$ 287.992 pada tahun 2024. Buah ini dijual dengan harga premium, sekitar US$ 15-20 per pound, menjadikannya pilihan snack sehat yang menarik di pasar AS.Selanjutnya, kakao menjadi salah satu komoditas yang mendunia dengan peningkatan harga yang signifikan akibat kelangkaan pasokan global. Produksi Indonesia memang sempat menurun, tetapi ekspor kakao Indonesia tetap kuat di AS.
Pada 2023, AS mengimpor 48.158 ton kakao senilai US$ 187,26 juta dari Indonesia, menempatkan AS sebagai pasar ekspor kakao terbesar kedua setelah India. Kebutuhan produk cokelat yang tinggi di AS menjadikan kakao sebagai "tambang emas" yang berpotensi besar bagi RI.
Sabun Indonesia juga memiliki daya tarik di pasar AS. Terbuat dari minyak kelapa sawit, sabun RI terkenal akan kualitas pembersih yang baik dan aman bagi kulit. Pada tahun 2024, AS mengimpor sabun senilai US$ 5,5 juta dari Indonesia, yang sebagian besar digunakan dalam produk rumah tangga dan industri. Selain harganya yang kompetitif, sabun RI memenuhi tren global menuju produk alami, membuka peluang ekspor yang terus meningkat.
Di sisi lain, produk sapu Indonesia berhasil menembus pasar internasional, termasuk Amerika Serikat. Dibuat dari bahan alami seperti ijuk dan serat aren, sapu buatan Indonesia dikenal ramah lingkungan.
AS mengimpor 2.591.490 kg sapu dari Indonesia, dengan nilai mencapai US$ 1,29 juta pada 2024. Sapu-sapu ini banyak digunakan saat musim gugur di AS untuk membersihkan halaman rumah, menjadi alternatif alat pembersih yang ramah lingkungan di pasar yang sadar akan keberlanjutan.
Komoditas ke 5 dari banyaknya harta karun RI adalah rambutan, buah tropis berbulu asal Asia Tenggara-menjadi komoditas unik dengan harga yang tinggi di pasar AS. Dijual seharga hingga US$ 30 per 2 lbs, rambutan dari Indonesia mencatat volume ekspor 415.527 kg ke AS pada 2023 dengan nilai USD$ 80.043,6. Buah eksotis ini semakin diminati oleh konsumen AS yang mencari produk dengan citarasa baru dan kualitas segar.
Kelima komoditas ini, dengan daya tarik unik dan nilai tinggi, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat ekonomi melalui ekspor. Dengan memperkuat branding, memperluas jaringan pemasaran, dan mempertahankan kualitas produk, Indonesia berpotensi memperluas pangsa pasarnya di AS dan memperkenalkan kekayaan alamnya sebagai "harta karun" yang dicari dunia.
Peta persaingan secara sosio-demografi
Berdasarkan sosio-demografi, terjadi persaingan yang juga cukup ketat diantara Prabowo dan Ganjar. Dari sisi usia pemilih, Prabowo yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKB unggul di kalangan pemilih GenZ dan Generasi Milenial. Sementara Ganjar yang diusung oleh PDIP, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo, unggul di kalangan Generasi X. Anies Baswedan yang diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kalah di semua kategori usia ini.
Dari sisi etnisitas, Ganjar unggul di kalangan pemilih yang beretnis Jawa dan Batak. Prabowo di sisi lain, unggul di etnis-etnis asal Sumatera dan luar pulau jawa lainnya seperti Minang, Bugis dan Melayu. Sementara Anies Baswedan menunjukkan keunggulan di pemilih yang berasal dari etnis Sunda dan Betawi.
Berikut peta persaingan capres berdasarkan gender, usia, etnis, pendidikan dan pekerjaan:
Peta persaingan capres pada Pilpres 2024 berdasarkan sosio-demografi. Peta ini merupakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2023. dok. LSI.
Prabowo unggul dalam berbagai simulasi
Hasil survei tersebut menunjukkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih menjadi tiga pilihan utama masyarakat Indonesia sebagai capres. Hal tersebut terlihat dari simulasi 19 nama yang hasilnya sebagai berikut:
1. Prabowo Subianto - 25,3 persen2. Ganjar Pranowo - 25,1 persen3. Anies Baswedan - 15,4 persen
Sementara 19 nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 5 persen. Tetapi, masih ada 9,8 persen masyarakat yang menyatakan belum menentukan pilihan.
Simulasi 3 nama yang dilakukan LSI menunjukkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat, sementara Anies tertinggal cukup jauh. Berikut hasilnya:
1. Prabowo Subianto - 35,8 persen2. Ganjar Pranowo - 32,2 persen3. Anies Baswedan - 21,4 persen
Meskipun demikian, masih ada 10,6 persen masyarakat yang belum menentukan pilihan.
Persaingan berdasarkan kepuasan dan pilihan politik pada Pilpres 2019
Yang juga menarik, hasil survei LSI menunjukkan Prabowo mendapatkan dukungan yang kuat dari masyarakat yang puas maupun tidak puas terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Ganjar hanya kuat di basis masyarakat yang puas dengan kinerja pemerintahan saat ini sementara Anies hanya kuat di kalangan masyarakat yang tidak puas.
Meskipun demikian, para pemilih pasangan Jokowi - Ma'ruf Aamin pada Pilpres 2019 lalu mayoritas masih memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo. Sementara para pemilih pasangan Prabowo - Sandiaga terpecah suaranya ke Prabowo dan Anies.
Dilihat dari sisi pilihan partai politik pada Pemilu 2019, terdapat sedikit ketidak cocokan antara dukungan para elit politik dengan basis pemilihnya. Contohnya pemilih Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam survei itu, pemilih PAN disebut mayoritas memberikan dukungan kepada Anies Baswedan. Padahal, partai yang dinahkodai Zulkifli Hasan itu digadang-gadang akan merapatkan perahunya ke koalisi PDIP atau Gerindra.
Berikut peta persaingan capres pada Pilpres 2024 berdasarkan kepuasan kinerja pemerintah dan pilihan pada Pemilu 2019:
Peta persaingan capres pada Pilpres 2024 berdasarkan kepuasan terhadap pemerintah dan pilihan pada Pemilu 2019. Peta ini merupakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2023. dok. LSI.
Pilpres 2024 akan digelar pada 14 Februari 2024 atau sekitar tujuh bulan lagi. Hingga saat ini, baik Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan, belum menentukan siapa calon wakil presiden yang akan menjadi pendamping mereka. Meskipun demikian, terdapat sejumlah nama yang mencuat ke permukaan sebagai kandidat kuat cawapres. Mereka diantaranya Erick Thohir, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa hingga Andika Perkasa. LSI juga melakukan survei terkait elektabilitas para kandidat cawapres tersebut yang akan tempo kupas dalam berita selanjutnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak yang mulai memprediksi seperti apa hubungan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi setelah Pilpres 2024.
Banyak yang memperkirakan, hubungan Jokowi dan Megawati akan mirip dengan relasi antara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan Ketua Umum PDIP tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, kepada Tribunnews.com, mengungkapkan, wacana pertemuan Jokowi dan Megawati usai Idul Fitri sulit untuk terwujud, minimal dalam waktu dekat.
Ia menilai, salah satu faktor penyebab adalah dua tokoh yang disebut-sebut pecah kongsi di Pilpres 2024. Menurutnya, PDIP kecewa terlalu dalam.
Seperti diketahui, Jokowi, dalam gelaran Pilpres 2024 lalu dinilai condong mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto.
Prabowo menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.
Di sisi lain, PDIP, partai Jokowi bernaung selama ini, mengusung calon lain, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Lebih jauh, Ujang mengaku tidak bisa memprediksi apakah hubungan Megawati dan Jokowi akan renggang dalam waktu lama.
"Jika berkaca pada hubungan Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sampai saat ini belum akur. Mungkin saja kerenggangan itu akan bertahan lama," ujarnya.
Ia mengingatkan, hubungan Megawati dan SBY telah renggang sejak Pilpres 2004 hingga kini.
“Jika dihitung sudah hampir 25 tahun hubungan Megawati dengan SBY tidak pernah berlanjut dan tidak pernah ada ujung pangkalnya. Apakah hubungan Jokowi akan lama seperti itu atau tidak, saya tidak tahu. Semua tergantung sikap Megawati mau menerima atau tidak,” ujar Ujang.
Bisakah Prabowo menjembatani?
Di sisi lain, hubungan Megawati dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto, justru berjalan baik-baik saja.
Menurut Ujang, peluang pertemuan antara Megawati dengan Prabowo memang lebih besar daripada Megawati dengan Jokowi.
Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih menjadi tanya besar publik Tanah Air.
Sudah menjadi rahasia umum, hubungan baik antara Jokowi dan Megawati yang terjalin harmonis selama lebih dari satu dekade belakangan mulai berjarak sejak Pilpres 2024. Romantisme Jokowi dan PDI-Perjuangan juga ikut terkoyak karena perbedaan pandangan politik di hajatan Pilpres 2024.
Baca Juga: Jokowi Tidak Ajak Semua Menteri Upacara HUT RI ke-79 di IKN
Sebagaimana diketahui bersama, di Pilpres 2024, Jokowi memilih jalannya sendiri, ia keluar dari bayang-bayang PDI Perjuangan, dia tak lagi bersama partai moncong putih yang sudah mengasuhnya sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Eks Wali Kota Solo itu memilih berada di Kubu Prabowo Subianto dan membiarkan putranya Gibran Rakabuming Raka melenggang bareng Prabowo di Pilpres 2024 yang hasilnya sudah sama-sama kita ketahui.
Mereka keluar sebagai pemenang dalam hajatan akbar tersebut dan mampu melibas Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI Perjuangan, momen tersebut sekaligus menjadi puncak keretakan hubungan Jokowi-Megawati.
Pasca Pilpres 2024, Jokowi tampil biasa saja seolah tak ada apa-apa antaranya dirinya dengan PDI-Perjuangan meski banyak kalangan menganggapnya sebagai pengkhianat.
Jokowi bahkan mengundang Megawati sebagai salah satu tamu kehormatan pada upacara HUT RI 2024 yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus mendatang. Soal undangan ini belum ada respons dari Megawati.
Baca Juga: Klaim Anies Dibantah Ahok
Di sisi lain, PDI Perjuangan justru menunjukan sikap sebaliknya, Banteng yang terluka memang jauh lebih ganas, Jokowi dibom bardir dari segala arah dengan berbagai kritikan pedas.
PDI Perjuangan yang selama ini kerap pasang badan untuk Jokowi kini tampil lebih garang, mereka menempatkan diri sebagai oposisi yang sangat kritis terhadap pemerintahan Jokowi. Berbagai kebijakan dipreteli satu-satu, kritik pedas yang dialamatkan buat Jokowi senantiasa dilayangkan setiap waktu.
Puncaknya Jokowi tak diundang pada gelaran Rakernas PDI Perjuangan yang dihelat pada Juni 2024 lalu. Perlu dicatat, status Jokowi dan keluarganya sebagai kader PDI Perjuangan sampai saat ini tidak jelas, tak ada yang mengetahui secara pasti, mereka masih menjadi bagian dari PDI Perjuangan atau justru telah didepak.
Hingga di penghujung masa jabatan Jokowi, hubungannya dengan Megawati dan PDI Perjuangan belum direkonsiliasi.
Banyak pihak berupaya mendamaikan ke dua belah pihak, salah satunya lewat usulan pembentukan president club di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Di mana tim itu di isi oleh presiden terdahulu yakni Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi. Pembentukan tim sekaligus sebagai jalan untuk mendamaikan Megawati dan SBY yang juga kurang akur selama ini.
Tim ini nantinya bertugas memberi nasihat kepada presiden dan wakil presiden, namun sayang, wacana itu tenggelam seiring berkembangnya berbagai kondisi politik Tanah Air belakangan.