Kenapa Kereta Tidak Bisa Berhenti Mendadak

Kenapa Kereta Tidak Bisa Berhenti Mendadak

Kenapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak?

Kereta api tidak dapat melakukan pengereman secara mendadak karena panjang dan bobot kereta. Semakin berat dan panjang rangkaian KA, maka jarak yang dibutuhkan untuk berhenti semakin panjang.

Di Indonesia, rata-rata 1 rangkaian kereta penumpang terdiri dari 8-12 kereta (gerbong) dengan bobot mencapai 600 ton, belum termasuk penumpang dan barang bawaannya. Dengan kondisi tersebut, maka akan dibutuhkan energi yang besar untuk membuat rangkaian kereta api berhenti.

Selain itu, sistem pengereman yang dipakai KA saat ini menggunakan jenis rem udara. Adapun, cara bekerjanya yaitu dengan mengompresi udara dan disimpan hingga proses pengereman terjadi.

Walaupun kereta api telah dilengkapi dengan rem darurat, rem ini tetap tidak bisa berhenti mendadak. Rem ini hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara yang lebih besar untuk menghentikan kereta lebih cepat.

Kemudian, ketika KA melakukan pengereman mendadak, akan ada risiko bahaya yang dapat terjadi. Pasalnya, dengan sistem pengereman tekanan udara, rem pada roda akan terhubung dengan piston dan susunan silinder.

Simulasi Jarak Lokomotif Berhenti

KAI menerangkan bahwa perhitungan berikut ini adalah simulasi di wilayah Daerah Operasi 8 Surabaya. Perhitungan dapat berbeda tergantung faktor-faktor yang memengaruhi jarak pengereman

TEMPO.CO, Jakarta - Kereta api menjadi salah satu moda transportasi darat yang diminati masyarakat Indonesia. Alasannya karena kereta api menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan harga tiket yang relatif terjangkau.

Namun, beberapa kejadian tabrakan yang dialami armada milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyita perhatian masyarakat. Terdapat beberapa warganet di media sosial yang bertanya-tanya, mengapa kereta api tidak melakukan pengereman secara mendadak untuk menghindari tabrakan yang sering terjadi di perlintasan atau rel kereta api.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Gua gak nyalahin masinisnya, tetapi dia gak liat apa ya, ada orang di rel? Kan itu jalan gak ada apa-apa yang ngalangin juga. Terus dia gak berhenti gitu?” cuit akun X (Twitter) @istirahat*****, Minggu, 22 September 2024. Lantas, mengapa kereta api tidak bisa berhenti mendadak?

Penyebab Kereta Api Tidak Bisa Mengerem Mendadak

Pada 2023, Vice President Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan bahwa kereta api mempunyai karakteristik berbeda dengan moda transportasi pada umumnya. Menurut dia, kereta api secara teknis tidak dapat melakukan pengereman mendadak.

“Berbeda dengan transportasi darat pada umumnya, kereta api mempunyai karakteristik yang secara teknis tidak dapat dilakukan pengereman secara mendadak. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat supaya lebih waspada dan berhati-hati sebelum melewati perlintasan sebidang,” kata Joni di Jakarta, Jumat, 21 Juli 2023, seperti dikutip dari Antara.

Joni mengungkapkan faktor-faktor penyebab kereta api tidak bisa berhenti mendadak, yaitu akibat panjang dan berat rangkaian. Dia menyebut, semakin panjang dan semakin berat rangkaiannya, maka jarak yang dibutuhkan kereta api untuk dapat benar-benar terhenti akan semakin panjang.

Di Indonesia, rata-rata satu rangkaian kereta api penumpang terdiri dari 8-12 gerbong dengan bobot mencapai 600 ton. Bobot tersebut belum termasuk penumpang dan barang bawaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan energi yang besar untuk membuat rangkaian kereta api berhenti.

Selanjutnya, terkait dengan sistem pengereman, Joni mengatakan bahwa pengereman yang digunakan pada kereta api di Indonesia pada umumnya memakai sistem rem udara. Cara kerjanya adalah dengan mengompresi udara, lalu disimpan hingga proses pengereman terjadi.

Ketika masinis mengaktifkan sistem pengereman, udara tadi akan disalurkan melalui pipa kecil di sepanjang roda dan membuat friksi atau pergeseran pada roda. Friksi tersebut yang akan membuat kereta api berhenti.

Walaupun kereta api telah dibekali dengan rem darurat, lanjut dia, kereta api tetap tidak dapat berhenti secara mendadak. Sistem pengereman darurat tersebut hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara yang lebih besar untuk menghentikan kereta api lebih cepat.

“Jadi, meskipun masinis sudah melihat ada yang menerobos palang kereta api, kemudian melakukan pengereman, maka tetap akan membutuhkan suatu jarak pengereman supaya benar-benar berhenti. Hal inilah yang nantinya mengakibatkan kejadian tabrakan, jika jarak pengeraman tadi tidak terpenuhi,” ucap Joni.

Adapun faktor yang memengaruhi jarak pengereman adalah kecepatan atau laju kereta api, kemiringan atau lereng (gradient), jalan rel (datar, menurun, atau tanjakan), persentase pengereman yang diindikasikan dengan besarnya gaya rem, jenis kereta api (kereta api penumpang atau kargo), jenis rem (blok komposit atau blok besi cor), kondisi cuaca, dan faktor teknis lainnya.

Dia mengatakan, rem pada rangkaian kereta api bekerja dengan tekanan udara. Sistem kerja rem pada roda dihubungkan ke susunan silinder dan piston. Mekanisme yang mengurangi tekanan udara di kereta api akan memaksa rem mengunci dengan roda.

“Apabila tekanan dilepaskan secara tiba-tiba, maka akan mengakibatkan pengereman yang tidak seragam, sehingga rem bekerja lebih dulu dari pusat keluarnya udara. Pengereman yang tidak seragam tersebut dapat menyebabkan kereta api atau gerbong tergelincir, terseret, bahkan terguling,” ujar Joni.

Indonesiabaik.id - Kecelakaan kereta terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung (Jumat, 5/1/2024) yang melibatkan dua kereta yaitu KA Turangga dengan KA lokal Bandung Raya.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI pernah menjelaskan alasan yang menyebabkan kereta api tidak dapat berhenti mendadak. Seiring dengan alasan ini, PT Kereta Api Indonesia juga menjelaskan simulasi jarak yang dibutuhkan lokomotif untuk berhenti.

Kenapa TikTok Tidak Bisa Didownload?

1. Ada Masalah Pada Perangkat Digunakan

Di mana masalah tersebut diantaranya seperti adanya file Cache Google Play Store maupun App Store yang menumpuk. Selain itu, ada file aplikasi TikTok yang Corrupt juga bisa membuat proses unduh dan install menjadi gagal.

2. Masih Menggunakan Versi Aplikasi TikTok Lama

Penyebab kenapa tidak bisa mengunduh TikTok yaitu adanya versi aplikasi TikTok yang tidak kompatibel. Penggunaan atau pemilihan versi TikTok yang tidak kompatibel dengan perangkat juga bisa menyebabkan proses mengunduh menjadi terganggu atau tidak berhasil.

3. Kondisi RAM Perangkat Tidak Mencukupi

Penyebab kenapa tidak bisa unduh TikTok di HP Android dan iOS selanjutnya yaitu mengenai RAM. Dimana jika perangkat yang digunakan memiliki RAM yang kecil maka bisa menyebabkan proses download menjadi terganggu. Salah satunya yaitu proses mengunduh aplikasi TikTok menjadi gagal.

4. Memori Penyimpanan Internal Penuh

Di mana jika perangkat yang kalian gunakan sudah tidak tersedia lagi ruang penyimpanan yang cukup, maka bisa membuat proses download menjadi terhenti atau gagal. Pasalnya untuk unduh aplikasi TikTok, setidaknya kalian memiliki ruang penyimpanan minimal 100 – 150 MB bagi pengguna Android dan minimal 400 MB bagi pengguna HP iPhone.

5. Dalam Jaringan Internet yang Buruk

Di mana jika kalian gunakan jaringan internet baik Wifi maupun data internet di HP yang tidak bagus, maka bisa mengganggu jalannya proses download. Pasalnya untuk mengunduh aplikasi TikTok, kalian perlu gunakan jaringan yang stabil dan masih memiliki kuota data internet.

Itulah informasi terkait kenapa TikTok tidak bisa didownload yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.

Kirim masukan terkait...

Pusat Bantuan Penelusuran

Kenapa para penjudi tak bisa berhenti?

Tak ada yang suka kalah – bahkan mereka yang kecanduan judi. Tapi tetap saja mereka terus bertaruh. Jika bandar selalu menang, kenapa tidak sekalian menaruh uang? Orang-orang yang kecanduan judi mengatakan bahwa, meski kekalahan mereka bertumpuk, ada rasa yang membawa mereka kembali ke meja kartu atau mesin slot.

“Saya mau berjudi setiap waktu,” kata seorang mantan penjudi yang pulih pada Scientific American pada 2013. “Saya menyukainya — saya suka rasa yang saya dapatkan.”

Dan baru-baru ini, seorang eksekutif Wall Street mengakui bahwa dia menipu keluarganya, teman dan orang lain sampai US$100 juta atau sekitar Rp1,3 triliun lebih untuk membiayai hobinya itu.

“Itu hanya satu cara agar saya bisa dapat uang untuk memenuhi kecanduan berjudi saya,” katanya pada pengadilan.

Tapi jika seseorang kehilangan uang – mungkin malah kehilangan pekerjaan atau rumah sebagai dampak berjudi – bagaimana bisa rasa kepuasan itu melebihi pengorbanan mereka?

Hal pertama yang harus diingat adalah, orang berjudi bukan hanya karena prospek menang. Mark Griffiths, seorang psikolog di Nottingham Trent University yang spesialisasinya adalah perilaku kecanduan mengatakan bahwa penjudi punya banyak motivasi atas kebiasaan mereka itu.

Dalam survey terhadap 5.500 penjudi, prospek untuk “memenangkan uang banyak” adalah faktor terkuat. Tapi kemudian diikuti dengan “karena ini menyenangkan” dan “karena ini seru”.

“Bahkan ketika Anda kalah berjudi, tubuh Anda masih menghasilkan adrenalin dan endorfin,” katanya.

Temuan ini didukung oleh penelitian 2009 oleh peneliti dari University of Stanford di California, yang menemukan bahwa sekitar 92% orang sudah “kehilangan batasan” dasar yang tak bisa mereka lepaskan.

Meski begitu, fakta bahwa mereka kehilangan uang setelah mengunjungi kasino, contohnya, tak mempengaruhi kenikmatan mereka pada pengalaman tersebut.

“Orang tampaknya cukup puas dengan kemenangan kecil, dan mereka akan memberi toleransi pada kerugian kecil,” kata salah satu penulis penelitian, Sridhar Narayanan, pada waktu itu.

“Mereka sadar bahwa dalam jangka panjang, mereka akan kalah daripada menang.”

Dan untuk sementara, kalah bisa mendorong respons positif terhadap kemenangan. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi penjudi terhadap kemenangan berubah saat mereka kalah terus-menerus.

Robb Rutledge, seorang ilmuwan ahli saraf di University College, London, dan koleganya melakukan eksperimen terhadap 26 subjek yang otaknya dipindai saat mereka melakukan serangkaian pilihan, masing-masing pilihan bisa menunjukkan hasil pasti dan tak pasti – sebuah perjudian.

Peserta juga diminta untuk menilai skala kebahagiaan mereka setelah setiap mereka mendapat giliran atau setelah tiga kali dapat giliran menebak. Dan sebuah eksperimen serupa – tanpa pemindaian otak – dilakukan pada lebih dari 18.000 peserta di sebuah aplikasi smartphone, The Great Brain Experiment.

Berbagai temuan menarik, tim menemukan bahwa ketika peserta memiliki harapan lebih kecil bahwa mereka akan menang, respons mereka terhadap mendapatkan balasan yang setimpal menjadi naik.

Ini kemudian dibuktikan baik oleh laporan subjek bahwa mereka merasa bahagia dan data dari pemindaian fMRI. Pemindaian ini menunjukkan aktivitas peningkatan di area otak yang terhubung dengan saraf dopamin.

Dopamin, sebuah pemancar saraf yang kompleks, dalam hal ini bisa terhubung dengan perubahan dalam kondisi emosional.

“Jika orang kalah banyak, itu akan menurunkan harapan mereka, dan ini akan meningkatkan kegembiraan mereka ketika mereka menang,” kata Rutledge.

Rasa ini saja sudah cukup menggoda.

“Jika beberapa hal buruk terjadi berturutan pada Anda maka ekspektasi Anda turun – tapi kemudian Anda mendapat sesuatu hasil yang baik, dan Anda mungkin akan lebih bahagia,” katanya.

“Walaupun di poin ini, Anda seharusnya sudah pergi.”

Tapi apakah alat-alat seperti mesin judi bisa aktif melakukan manipulasi? Griffiths menulis tentang tanda atau petunjuk yang diberikan oleh mesin permainan elektronik pada pemain.

Tak banyak yang diketahui tentang desain mesin tersebut pada perilaku pemain, tapi, contohnya, banyak mesin dan kasino menggunakan warna merah atau yang serupa – yang dianggap lebih merangsang.

Lalu ada juga bunyi dan suara. Griffiths memikirkan kemungkinan bahwa ejekan dari sebuah mesin yang meranmpilkan karakter antagonis di The Simpsons mempengaruhi pemain.

Misalnya, ketika pemain kalah, karakter Mr Smithers mengatakan, “Anda dipecat!”

“Sejalan dengan hipotesis yang mendukung teori frustrasi dan penyesalan kognitif, sehingga ini bisa membuat alat permainan judi lebih menggoda,” tulis Griffiths dalam satu makalah.

Salah satu faktor kunci bagaimana mencandunya judi adalah seberapa sering seorang pemain bisa bertaruh.

Karena ketersediaan kesempatan untuk berjudi berhubungan dengan tingkat masalah kecanduan judi di suatu masyarakat, maka Griffiths mengatakan bahwa jumlah imbalan yang bisa diberikan – dan bukan imbalan sebenarnya atau malah jenis judinya – yang memunculkan penjudi patologis.

Permainan dan mesin kadang dirancang untuk terus membuat pemain berminat dengan menawarkan hadiah pengganti, seperti kredit tambahan atau – setelah kalah – kemungkinan menang lebih besar daripada biasanya dalam kesempatan berikutnya.

“Jika Anda memberi imbalan-imbalan kecil yang tak melulu uang, maka orang akan tetap merespons,” kata Griffiths.

Dan yang menarik, ada contoh kasus di mana penjudi mengembangkan “skill-bayangan” sebagai sebuah pembenaran untuk mendapatkan kemungkinan imbalan tersebut.

Griffiths mencontohkan mesin permainan di Inggris yang dirancang dengan logika adaptif bahwa alat tersebut akan memberikan lebih banyak daripada yang diberikan oleh konsumen dalam periode-periode tertentu, dan sesudahnya alat akan kembali ke sistem biasa.

Artinya beberapa pemain akan berusaha mencari (atau men-“skim”) mesin yang belum memberikan jackpot, dengan harapan mereka ada di mesin itu saat mesin memberi jackpot.

Semua temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa judi tak selalu soal menang, melainkan justru proses bertaruhnya itu – dan faktor-faktor lain di sekitarnya yang membuatnya menyenangkan.

Meski kecanduan berjudi tak bisa dijelaskan dengan sederhana – kadang ada banyak alasan yang memunculkan kecanduan pada seseorang – tapi tentu menarik untuk melihat bagaimana keseruan itu terkait pada struktur dan gaya permainan yang dimainkan.

Dan bahkan ketika judi bukanlah obsesi yang bermasalah, tetap saja permainan itu menghibur bagi mereka yang pulang dengan kantong kosong.

Maka, bertaruh pada warna merah atau hitam? Tapi sepertinya itu tak jadi soal.

IDXChannel - Kenapa TikTok tidak bisa didownload? Terkadang dengan merestart perangkat maka permasalahan yang terjadi pada perangkat dapat diatasi dengan baik. Selain itu, apabila TikTok tidak bisa di download, bisa jadi penyebabnya adalah ruang penyimpanan yang tidak memadai.

Langkah yang harus dilakukan yaitu menyediakan ruang penyimpanan pada perangkat yang digunakan. Selain membersihkan file sampah, Anda juga bisa menghapus beberapa aplikasi dan data yang sudah tidak digunakan lagi.

Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (29/2/2024), IDX Channel telah merangkum kenapa TikTok tidak bisa didownload, sebagai berikut.