Lambang Cinta Mati

Lambang Cinta Mati

Lambang Satuan Karya (Saka) Pramuka

Satuan Karya Pramuka, atau biasa disebut Saka, memiliki berbagai lambang yang mewakili bidang-bidang khusus dalam Pramuka. Berikut beberapa contoh lambang Saka: • Saka Dirgantara: Di dalam lambang terdapat gambar pesawat terbang dan roket, sepasang tunas kelapa, bintang, dan tulisan SAKA DIRGANTARA. melambangkan kedirgantaraan dan semangat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penerbangan. Saka Dirgantara menyediakan pelatihan dan pendidikan di bidang kedirgantaraan, dengan tujuan agar para anggota pramuka dapat berkontribusi dan memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara setelah menyelesaikan proses tersebut. • Saka Bhayangkara: Di dalam lambang terdapat perisai, bintang, obor, gambar lambang gerakan pramuka dan tulisan SAKA BHAYANGKARA. melambangkan keberanian dan kesiapan dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Saka Bhayangkara berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pendidikan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Diharapkan, para anggota pramuka nantinya dapat memberikan manfaat dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. • Saka Wira Kartika: Lambang Saka WIra Kartika berbentuk segilima beraturan yang memuat Lambang Eka Paksi, dua buah tunas kelapa gerakan pramuka, dua batang padi yang menguning dan tulisan SAKA WIRA KATIKA . Saka Wira Kartika berfokus pada pendidikan dan pelatihan bela negara, dengan bimbingan dari TNI AD (Angkatan Darat). Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang bela negara kepada para anggotanya. • Saka Bakti Husada: Lambangnya berbentuk segilima beraturan, yang memuat lambang kesehatan, dua buah tunas kelapa, bintang dan tulisan SAKA BAKTI HUSADA. Saka Bakti Husada, ini menyediakan pelatihan dan pendidikan keterampilan di bidang kesehatan. Setelah menyelesaikan pendidikan di saka ini, para anggota pramuka diharapkan dapat mengabdikan diri mereka kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Baca juga : Skill Bertahan Hidup yang Diajarkan dalam Pramuka

Lambang Tanda Kecakapan Khusus (TKK)

Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diberikan kepada Pramuka yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu. Lambang TKK berbentuk bulat dengan gambar yang sesuai dengan bidang keahlian yang dicapai, seperti memasak, pertanian, olahraga, seni, dan lain-lain.

Lambang Tanda Kecakapan Umum (TKU)

Tanda Kecakapan Umum (TKU) merupakan lambang yang diberikan kepada anggota Pramuka sebagai pengakuan atas pencapaian tertentu dalam bidang keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Lambang TKU terdiri dari tiga tingkatan: • Siaga: Lambangnya adalah bunga matahari, melambangkan keceriaan dan semangat belajar. • Penggalang: Lambangnya adalah tali simpul, melambangkan persatuan dan kekompakan. • Penegak dan Pandega: Lambangnya adalah dua bintang, melambangkan kecakapan dan kedewasaan.

Lambang Tanda Penghargaan

Tanda Penghargaan adalah lambang yang diberikan kepada anggota Pramuka yang telah memberikan kontribusi besar atau prestasi luar biasa. Contoh tanda penghargaan antara lain Bintang Tahunan, Lencana Wiratama, dan Satya Lencana Melati. Lambang-lambang ini menggambarkan penghargaan atas dedikasi, pengabdian, dan prestasi anggota Pramuka. Lambang-lambang Pramuka bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan representasi dari nilai-nilai, prinsip, dan semangat yang dianut oleh Gerakan Pramuka. Setiap lambang memiliki makna yang dalam dan filosofis, mencerminkan tujuan dan harapan dari gerakan ini. Dengan mengenal dan memahami lambang-lambang ini, kita dapat lebih menghargai dan mendukung peran penting Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia. Lambang-lambang ini juga mengingatkan kita akan pentingnya semangat kebersamaan, keberanian, dan dedikasi dalam mencapai cita-cita dan berkontribusi bagi masyarakat.

“Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.” Itulah moto dari Gerakan Pramuka. Sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII PAsal 120, lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Penjabaran lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka.

Pencipta lambang ini dalah Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga pegawai dari Departemen Pertanian. Pencipta lambang Pramuka ini lahir pada tanggal 29 Februari 1903 di Blora dan meninggal pada tanggal 31 Mei 1979.

Silhouette tunas kelapa adalah lambang Gerakan Pramuka sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 yang merupakan penyempurna dari surat keputusan sebelumnya yaitu 15/KN/67 Tahun 1967.

Dicantumkan dalam lampiran surat keputusan tersebuturaian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka yang terdiri dari 6 kiasan, yaitu sebagai berikut:

SATU :Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk aseli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itumengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia

DUA : Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun djuga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

TIGA: Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

EMPAT: Nyiur bertumbuh menjulang luruske atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus jakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

LIMA: Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnyauntuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanja.

ENAM: Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

** Tulisan sesuai dengan yang tertera dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72

Hanya orangTanpa orang

PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar

Sejak zaman kuda gigit besi, simbol merupakan sesuatu yang disukai manusia karena memang tidak semua hal bisa diungkapkan secara verbal. Di mana pun juga kita pergi, maka simbol-simbol kehidupan menjadi sangat menarik untuk dilihat dan dikaji. Itulah bagian dari peradaban manusia.

Syahdan, simbol cinta yang paling populer adalah mawar merah yang sering dibilang lambang cinta abadi, hanya akan terpisahkan oleh kematian. Legenda itu muncul pertama kali di Italia pada jaman pertengahan.

Seorang pemuda kelas bangsawan rendahan jatuh cinta pada seorang gadis bangsawan yang tingkatannya lebih tinggi. Untuk membuktikan diri kepada orang tua si gadis bahwa ia layak diperhitungkan, pemuda itu bergabung dalam sebuah pasukan yang sedang menuju medan pertempuran.

Singkat kata, dalam peperangan yang seru itu si pemuda terluka parah dan bersimbah darah. Tanpa disengaja, ia tergeletak di kebun bunga yang dipenuhi mawar berwarna putih. Pemuda tersebut lalu memetik sekuntum mawar.

Ia berpesan kepada sahabat yang mendampinginya agar menyampaikan bunga mawar itu kepada gadis bangsawan yang dicintainya. Bunga yang semula berwarna putih itu kemudian rupanya berubah berwarna merah setelah terbasuh darah. Begitu berwasiat, matilah si pemuda.

Bunga mawar tanda cinta itu akhirnya sampai juga ke alamat yang dituju. Masih belepotan darah, disampaikan jua kepada sang putri. Sontak, ia murung, bersedih dan mengurung diri. Sebab, ia merasakan cinta sang pemuda yang begitu agung.

Seorang penyair masa itu meracik kejadian tersebut dalam sebuah cerita yang menarik. Ke mana pun ia pergi, kisah itu selalu dibawakannya. Setiap kali ia bercerita, para pendengar melelehkan air mata karena iba. Akhirnya, banyak orang di Eropa menyimbolkan cinta sejati dengan mawar berwarna merah. Tanda cinta sehidup semati.

Simbol cinta lainnya yang dikenal sampai sekarang berupa cokelat. Menurut sebuah penelitian, coklat memiliki zat yang kalau dimakan akan menumbuhkan sebuah gairah cinta dan perasaan berbunga-bunga.

Inilah mengapa cokelat senantiasa menjadi hadiah pada saat perayaan hari kasih sayang atau Valentine. Selain itu, rasa manis dan pahit yang ada pada cokelat juga menunjukkan tentang resiko cinta itu sendiri.

Ada juga yang menyebutkan bahwa simbol cinta adalah apel kristal. Apel sendiri dipahami sebagai buah dari surga sehingga melambangkan cinta. Terkait apel dari kristal karena cinta itu sangat rapuh, sama dengan kristal.

©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.

Dewi aku mohon beri kesempatan

Tuk bisa menebus dosaku kepadamu

Maafkanlah aku yg menyakitimu

Aku tidak pernah menyangka bisa begini

Oh dewi, dengarkanlah

Aku cinta padamu sampai mati

Dewi, belahlah dadaku

Agar kau tahu, agar kau mengerti

Semua terjadi begitu saja

Tak ada yg serius antara dia dan aku

Tidak ada cinta dan tidak ada hati

Hanya karena aku lelaki dan dia wanita

Oh dewi, dengarkanlah

Aku cinta padamu sampai mati

Dewi, belahlah dadaku

Agar kau tahu, agar kau mengerti

Oh dewi, dengarkanlah

Aku cinta padamu sampai mati

Dewi, belahlah dadaku

Agar kau tahu, agar kau mengerti

Aku cinta padamu sampai mati

Dewi, belahlah dadaku

Agar kau tahu, agar kau mengerti

wouo wouo wouo wouo wooo

Aku cinta padamu sampai mati

Dewi, belahlah dadaku

Agar kau tahu, agar kau mengerti

wouo wouo wouo wouo  wouooo yeah

Copyrights © 2024 All Rights Reserved by Pramuka Kota Blitar

Lambang negara India adalah adaptasi dari hulu tiang Singa Asoka dari Sarnath.

Maharaja Asoka yang Agung mendirikan hulu tiang yang menghiasi puncak Pilar Asoka untuk menandai titik tempat Buddha Gautama mengajarkan Dharma untuk pertama kalinya, serta tempat di mana Sangha Buddha dibentuk. Aslinya terdapat empat Singa asia berdiri saling membelakangi dan berdiri di landasan abakus melingkar yang dihiasi ukiran relief timbul bergambar gajah, kuda, lembu, dan singa yang diselingi ukiran Dharmacakra atau Cakram Asoka. Di dasarnya dilandasi teratai berbentuk lonceng. Tugu ini diukir dari satu batu utuh.

Keempat singa ini (satu terhalang dari pandangan) - melambangkan kekuatan, keberanian, harga diri, dan keyakinan - berdiri di atas landasan abakus melingkar. Landasan ini berukir hewan yang lebih kecil yang menjaga empat arah mata angin: singa di utara, gajah di timur, kuda di selatan, dan lembu di barat. Landasan ini ditopang teratai mekar yang melambangkan hulu sumber air kehidupan dan inspirasi kreatif. Versi yang digunakan dalam lambang negara tidak memasukkan lapik atau landasan bunga teratai. relief di bawah singa hanya menampilkan Dharmacakra di tengah dengan lembu di kanan dan kuda di kiri, serta tepi Dharmacakra di ujungnya.[1] Semboyan Satyameva Jayate सत्यमेव जयते dituliskan di bawah lambang dalam aksara Dewanagari yang bermakna 'hanya kebenaran yang berjaya'.[1]

Lambang ini dresmikan sebagai lambang negara India pada 26 Januari 1950, pada saat itu India telah menjadi republik merdeka.[2]

Makna Simbol Lambang Koperasi :

GERAKAN Pramuka adalah salah satu gerakan kepanduan yang terkenal di Indonesia, dan memiliki berbagai lambang yang sarat dengan makna filosofis. Lambang-lambang ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, prinsip, dan semangat Pramuka. Mari kita kenali beberapa lambang Pramuka beserta artinya.

Lambang utama Gerakan Pramuka Indonesia adalah Tunas Kelapa. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro dan diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961. Tunas Kelapa dipilih sebagai lambang karena pohon kelapa dikenal memiliki banyak manfaat dan dapat tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia, menggambarkan Pramuka yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di mana pun berada. Makna Simbolik • Tunas Kelapa: Melambangkan generasi muda yang penuh potensi untuk berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. • Pohon Kelapa: Melambangkan kekuatan, ketahanan, dan keteguhan. • Buah Kelapa yang Tumbuh Tinggi: Menggambarkan cita-cita yang tinggi dan semangat yang kokoh dalam mencapai tujuan.