Shin Tae Yong Saat Jadi Pemain

Shin Tae Yong Saat Jadi Pemain

Lebih dari 13 tahun membela Seongnam, Shin hijrah ke Australia dan bergabung dengan Brisbane Roar dan gantung sepatu di sana pada 2005

Jika banyak yang bilang tak semua pemain sukses bisa menjadi pelatih andal, Shin Tae-yong adalah satu dari beberapa orang yang mematahkan asumsi itu. Ia berhasil saat masih bermain, sukses pula kala menjadi pelatih.

Baca Juga: Shin Tae Yong Mau Pemain Timnas Indonesia Tak Mudah Kena Kartu Kuning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memiliki julukan cukup unik yakni Si Rubah. Julukan ini tak hanya tersemat ketika dirinya menjadi pelatih, tetapi sejak masih berkarier sebagai pesepak bola profesional.

Seperti figur-figur sepak bola pada umumnya, Shin Tae-yong punya julukan nyentrik yang ia miliki selama berkarier di lapangan hijau.

Julukan yang didapat oleh juru taktik asal Korea Selatan ini terkesan nyentrik karena merujuk pada sesosok hewan, yakni Rubah yang dikenal pelari cepat, cerdik, dan juga tangkas.

Sejak berkarier di sepak bola sebagai pemain, pria yang kini berusia 52 tahun itu kerap dijuluki Si Rubah oleh rekan-rekannya dan juga media.

Baca Juga: Erling Haaland Pecahkan Rekor Gol Tercepat Liga Inggris, Kangkangi Legenda MU

Usut punya usut, ada kisah menarik mengapa Shin Tae-yong memiliki julukan tersebut saat masih aktif bermain sebagai pemain.

Ternyata, julukan Si Rubah yang tersemat pada diri pelatih Timnas Indonesia ini tak lepas dari gaya bermainnya sebagai gelandang.

Saat masih aktif bermain, Shin Tae-yong diketahui menempati posisi gelandang. Dalam posisi ini, ia pun harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan juga cerdik dalam permainan.

Selain itu, Shin Tae-yong yang bertindak sebagai gelandang juga dituntut untuk tangkas dalam menyerang serta bertahan dan aktif terlibat dalam permainan timnya.

Tak ayal, julukan Si Rubah yang cepat, cerdik, dan tangkas itu pun tersemat kepada Shin Tae-yong, bahkan hingga dirinya menjadi pelatih.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Manchester City Libas Leeds 3-1, Erling Haaland Cetak Brace

Berbeda dengan saat bermain, Shin Tae-yong mendapat julukan Si Rubah kala melatih karena kecerdikannya mengatur strategi dalam permainan.

Hal ini terbukti lewat kiprahnya, di mana ia mampu membuat Korea Selatan mengalahkan juara bertahan, Jerman, di fase grup Piala Dunia 2018 Rusia.

Kecerdikannya makin terlihat dalam menukangi Timnas Indonesia. Sejak didapuk menjadi pelatih pada 2019, Shin Tae-yong mampu membuat skuad Garuda mengalami peningkatan permainan.

Ia mampu mengakali kekurangan Timnas Indonesia dan menjadikannya kelebihan sehingga menghasilkan permainan ciamik dan sedap dipandang mata.

Sebelum Shin Tae-yong tiba, Timnas Indonesia dikenal memainkan sepak bola yang mengandalkan umpan-umpan panjang dan umpan-umpan silang.

Namun setelah Shin Tae-yong tiba, permainan Timnas Indonesia pun meningkat drastis dengan mengandalkan umpan-umpan pendek dan pergerakan tanpa bola.

Hal ini pun terlihat dari hasil yang diraih Timnas Indonesia dengan lolos Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya sejak 2007 silam.

Secara statistik, Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong mampu meraih 15 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 5 kekalahan dari 25 laga dengan mencetak 62 gol dan kebobolan 32 gol saja.

Kini, kecerdikan Shin Tae-yong sebagai Si Rubah pun akan diuji saat Timnas Indonesia menjamu Thailand dalam laga ketiga grup A Piala AFF 2022, Kamis (29/12).

Mampukah Si Rubah membawa Timnas Indonesia menang atas Thailand dan melangkah jauh sehingga menjuarai Piala AFF 2022 untuk pertama kalinya dalam sejarah?

POTRET Shin Tae-yong saat muda dan masih jadi pemain tentunya menarik untuk dibahas. Sebab, sosok Shin Tae-yong sendiri sudah mencuri perhatian besar publik Tanah Air, sejak ditunjukk menangani Timnas Indonesia.

Sebagaimana diketahui, kehadiran Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Timnas Indonesia selalu menarik pembicaraan lebih dari publik. Apalagi, pelatih asal Korea Selatan ini diketahui sukses mengantar Garuda Muda -julukan Timnas Indonesia- menorehkan prestasi manis di Piala AFF 2020 dengan melesat ke babak final dan menjadi runner-up.

Atas kondisi ini, serba-serbi soal Shin Tae-yong pun kemudian lebih dikulik oleh publik. Diketahui, Shin Tae-yong sendiri memang punya sepak terjang lebih di dunia sepakbola karena pernah menjadi pemain.

BACA JUGA: 4 Latihan Fisik ala Shin Tae-yong yang Diterapkan di Timnas Indonesia, Nomor 1 Dibahas di Podcast Deddy Corbuzier

Penasaran seperti apa potret Shin Tae-yong kala menjadi pemain? Berikut 5 potret Shin Tae-yong saat muda dan masih jadi pemain.

BACA JUGA: Penerjemah Shin Tae-yong Pilih Mundur Setelah Disebut Tak Kompeten oleh Haruna Soemitro?

5. Beraksi di Lapangan

Semasa aktif menjadi pesepakbola profesional, Shin Tae-yong tercatat hanya membela dua tim. Kedua tim itu adalah Seongnam Ilhwa Chunma dan Queensland Roar.

Namun, Shin Tae-yong paling lama membela Seongnam Ilhwa Chunma, yakni dari periode 1992 hingga 2004. Selama itu, dia pun terus memberi kiprah luar biasa.

4. Meraih Penghargaan

Kemudian, ada juga potret Shin Tae-yong muda kala meraih penghrgaan. Dia memegang papan penghargaan dengan nominal hadiah mencapai 300 ribu won dan juga bucket bunga indah.

Semasa masih aktif bermain, Shin Tae-yong sendiri diketahui berposisi sebagai gelandang. Dia pernah membawa timnya sukses meraih berbagai prestasi manis. Mulai dari 6 kali menjuaarai Liga Korea, juara Liga Champions Asia, dan masih banyak lagi lainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Foto lainnya menampilkan potret Shin Tae-yong, tapi tak seorang diri. Dia berfoto bersama rekan-rekannya sebelum menjalani pertandingan.

Shin Tae-yong pun kembali ditunjuk menjadi kapten dalam laga ini. Kepemimpinannya di lapangan tampak berhasil membuat timnya kompak.

Terkenal saat menjadi pelatih, Shin Tae-yong juga sukses menjadi tersohor kala menjadi pemain. Dia jadi sosok kapten Seongnam Ilhwa Chunma yang terkenal. Salah satu momen kala dirinya menjadi kapten Seongnam Ilhwa Chunma terbadaikan di foto yang satu ini.

Terakhir, aksi Shin Tae-yong berselebrasi di pinggil lapangan bersama skuad Seongnam Ilhwa Chunma juga terabadikan dalam sebuah potret. Dia tampak sangat berbahagia dalam momen tersebut.

Berada di atas punggung pemain Seongnam Ilhwa Chunma, Shin Tae-yong mengepalkan tangannya ke arah pendukung. Rekan-rekannya pun tampak ikut bergembira dengan memberi tepuk tangan.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Terakhir, aksi Shin Tae-yong berselebrasi di pinggil lapangan bersama skuad Seongnam Ilhwa Chunma juga terabadikan dalam sebuah potret. Dia tampak sangat berbahagia dalam momen tersebut.

Berada di atas punggung pemain Seongnam Ilhwa Chunma, Shin Tae-yong mengepalkan tangannya ke arah pendukung. Rekan-rekannya pun tampak ikut bergembira dengan memberi tepuk tangan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Diperbarui: 9 Desember 2024, 09:03 WIB Diterbitkan: 9 Desember 2024, 09:03 WIB

SHIN Tae-yong mengakui gaya bermainnya sangat mirip dengan Marselino Ferdinan ketika masih menjadi pemain. Kedua sosok ini memang bermain di posisi yang sama, yakni gelandang serang.

Marselino masih menjadi sorotan setelah berhasil menjadi pahlawan kemenangan Timnas Indonesia atas Timnas Arab Saudi pada 19 November 2024. Pemain Oxford United itu berhasil mencetak dua gol pengunci kemenangan Skuad Garuda atas tim tamu 2-0.

Mempunyai peran kunci di Timnas Indonesia, Marselino sejatinya masih berusia 20 tahun. Namun, bakatnya sudah tercium oleh Shin sejak menukangi Tim Merah Putih.

Mantan pemain Persebaya Surabaya itu sudah menjadi andalan sejak di Timnas Indonesia U-20. Sejak debut di bawah arahan Shin pada 2021, Marselino terus menjadi andalan.

Pria asal Korea Selatan itu mengakui, Marceng mempunyai gaya bermain yang sangat mirip dengannya sebagai gelandang serang. Mantan pemain Seongnam Ilhwa itu memberikan pengakuan ini di depan anaknya, Shin Jae-won, dan rekannya Iksam Hyung.

“Marselino (Ferdinan). Mirip dengan gaya yang saya mainkan ketika saya masih menjadi pemain,” kata Shin dikutip dari kanal YouTube Iksam Hyung, Minggu (1/12/2024).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ketiganya pun melanjutkan perbincangan itu dengan memuji tinggi penampilan Marselino Ferdinan di laga melawan Arab Saudi. Iksam menyebut, gelandang kelahiran Jakarta itu sebagai bintang sejati Timnas Indonesia.

“Pemain itu adalah bintang Indonesia sejati,” tutur Iksam.

Sementara itu, Marselino Ferdinan dalam waktu dekat akan kembali dilatih oleh Shin. Ia masuk dalam daftar nama yang dipanggil Shin untuk pemusatan latihan (TC) Piala ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024.

Timnas Indonesia akan tergabung bersama Vietnam, Myanmar, Laos, dan Filipina di Grup B. Turnamen itu akan berlangsung dengan format kandang-tandang pada 8 Desember 2024 – 5 Januari 2025.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Foto lainnya menampilkan potret Shin Tae-yong, tapi tak seorang diri. Dia berfoto bersama rekan-rekannya sebelum menjalani pertandingan.

Shin Tae-yong pun kembali ditunjuk menjadi kapten dalam laga ini. Kepemimpinannya di lapangan tampak berhasil membuat timnya kompak.

Terkenal saat menjadi pelatih, Shin Tae-yong juga sukses menjadi tersohor kala menjadi pemain. Dia jadi sosok kapten Seongnam Ilhwa Chunma yang terkenal. Salah satu momen kala dirinya menjadi kapten Seongnam Ilhwa Chunma terbadaikan di foto yang satu ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

South Korean football manager (born 1970)

Shin Tae-yong (Korean: 신태용, Hanja: 申台龍; born 11 October 1970) is a South Korean former professional footballer and manager who is the current manager of Indonesia national football team. He is the first man to win the AFC Champions League (Asian Club Championship) as both player and manager, having won the 1995 tournament as a player and the 2010 tournament as a manager with Seongnam Ilhwa Chunma. He is also considered one of Indonesia's best national football team coaches.

After graduating from Yeungnam University, Shin spent 12 seasons playing for Ilhwa Chunma. He won the K League Young Player of the Year Award in 1992, the first year of his professional career.[4] He was a key player for Ilhwa Chunma when they won the K League for three consecutive years from 1993 to 1995.[4] Especially in 1995, he became the Most Valuable Player of the K League, and also won the Asian Club Championship in the end of the year.[4] Afterwards, Ilhwa Chunma faltered for a while, but they succeeded in conquering the league again under Shin's contribution. They once again won the league for three consecutive years from 2001 to 2003, and he also won his second MVP Award in 2001.[4] He scored 99 goals and provided 68 assists in 401 matches in the K League, as well as the Korean League Cup.[4] Shin is regarded as one of the greatest K League players of all time, and was selected for the K League 30th Anniversary Best XI in 2013.[5]

He could have become a one-club man, but finished his playing career in Australia with the Queensland Roar in the A-League.[4] Shin retired in September 2005 due to an ongoing ankle issue that would have required surgery.[4] He accepted an assistant coaching role at the club, assisting Miron Bleiberg primarily with technical skills.[6][7]

Shin played 23 international matches including at the 1996 AFC Asian Cup for the South Korea national team.[2]

As a player, he was an attacking midfielder. He earned the nickname "Fox of the Ground" by clearly distinguishing when passing and dribbling with sensual and intelligent play.[4]

Managerial statistics

Seongnam Ilhwa Chunma

Seongnam Ilhwa Chunma

International tournaments

Ia juga mengoleksi beberapa gelar pribadi seperti Top Scorer liga Korea pada tahun 1996

Selama bermain, ia berposisi sebagai gelandang serang

Shin Tae-yong memulai karier profesionalnya di klub Korea, Seongnam FC pada tahun 1991

Seongnam Ilhwa Chunma

In 2009, Shin became the caretaker manager of Seongnam, leading the team to second place in both the 2009 K League and the 2009 Korean FA Cup, though suffered from a lack of funds.[8] He signed a permanent contract the next year and immediately brought success, winning the 2010 AFC Champions League and the 2011 Korean FA Cup.[8] He became the first man to win the AFC Champions League as both player and manager. However, the team's performance declined in the 2012 season, aggravated by the death of Sun Myung Moon, the founder of the Unification Church which owned the club, in the middle of the season.[8] He eventually resigned from Seongnam after finishing the season.[8]

In August 2014, he became the assistant coach of the South Korea national team. Under Shin, South Korea reached the Asian Cup final for the first time in 27 years.[9] South Korea's manager at that time was Uli Stielike, but the actual coaching role was performed by Shin, who took charge of the tactics and training of the team.[10]

Shin also managed the South Korea under-23 team at the same time[11] and participated in the 2016 Summer Olympics. South Korea won their group by acquiring 7 points against Germany, Mexico, and Fiji, but they were surprisingly elimininated by Honduras in the quarter-finals.[12]

On 22 November 2016, Shin was appointed manager of the South Korea under-20 team to prepare for the 2017 FIFA U-20 World Cup on home soil. Therefore, he left the senior team to concentrate on the under-20 team. At the World Cup, South Korea finished second in their group with 6 points and advanced to the knockout stage, but lost to Portugal in the round of 16.[13]

After Shin left the South Korean senior team, Stielike made poor results in qualifiers of the 2018 FIFA World Cup and was eventually fired by the Korea Football Association. On 4 July 2017, Shin became the manager of the senior team to replace Stielike.[14] In December, he won the 2017 EAFF E-1 Football Championship, beating arch-rivals Japan in the final fixture 4–1.[15] Despite two goalless draws, South Korea under Shin also obtained qualification to the 2018 FIFA World Cup in Russia. They were drawn in the same group against Sweden, Mexico and defending champions Germany. South Korea lost 1–0 to Sweden and 2–1 to Mexico, but surprised everyone by defeating Germany 2–0.[16]

On 28 December 2019, the Football Association of Indonesia (PSSI) confirmed the appointment of Shin as the Indonesian national team's manager, replacing dismissed Simon McMenemy. He was handed a 4-year contract, while he also became the first South Korean in Indonesia's managerial history.[17][18]

Shin's start in Indonesia was not good with Indonesia losing 4–0 and 5–0 to Vietnam and United Arab Emirates, respectively, in the second round of 2022 World Cup qualification. After the World Cup qualifiers, he led Indonesia with an average squad age of 23.8 years to the final of the 2020 AFF Championship.[19] In June 2022, he led Indonesia to qualify for the 2023 AFC Asian Cup, ending Indonesia's 16-year absence from the competition, following a 2–1 win against Kuwait and a thumping 7–0 victory against Nepal on the final matchday to clinch qualification.[20]

Prior to 2023 AFC U-20 Asian Cup which scheduled to be held in March 2023, Shin's request to take a number of Persija Jakarta and Persib Bandung players was rejected by their managers, Thomas Doll and Luis Milla.[21][22] The players were called up to attend a training camp to prepare for the second appearance of the national team in the tournament. Shin was absent from a virtual meeting with the Persija management, which was regretted by Thomas Doll.[22] Nine of Thomas Doll's players were called and declined since they were competing for the league title.[23]

Shin became the first coach that managed to lead Indonesia national teams in three age levels from senior, under-23, and under-20 to all qualify for the AFC Asian Cup in their respective levels, with the under-23 team qualifying for the AFC U-23 Asian Cup for the first time.[24]

In the 2023 AFC Asian Cup tournament, Shin brought up the youngest squad out of all 24 teams with an average age of 23.81 years. Indonesia first faced off against Iraq in a 3–1 loss.[25] In the second match, Indonesia faced off against Southeast Asian rivals Vietnam and defeated them 1–0, it is the first Indonesia victory against Vietnam in 7 years.[26] In the last group stage match, Indonesia lost 3–1 to Asia's top-ranked team, Japan.[27] Despite the two losses in the group stage, Indonesia managed to advance to the Round of 16 by finishing as one of the four best third-place groups. Shin was able to lead Indonesia to the knockout stage of the AFC Asian Cup for the first time in their history after their first appearance in 1996 AFC Asian Cup, thanks to Oman and Kyrgyzstan drawing in group F.[28] Indonesia faced off against Australia in the Round of 16 in a 4–0 loss.[29]

In April 2024, Indonesia participated at the 2024 AFC U-23 Asian Cup, making their debut in the competition. Indonesia were in Group B with Asia's powerhouses, Australia, Jordan and hosts Qatar. Despite a controversial 2–0 loss to Qatar, in which the referee seemed to be friendly toward the hosts,[30] Indonesia managed to advance to the quarter-finals as group runners-up after winning 1–0 over Australia, and 4–1 over Jordan. After fulfilling the two targets set by PSSI which were to reach the knockout stages at both Asian Cup and U-23 Asian Cup, on 25 April, PSSI president Erick Thohir announced that Shin's contract was officially extended until 2027.[31] Shin also faced his native South Korea in the quarter-finals, but defeated them 11–10 on penalties after a 2–2 draw for 120 minutes.[32] He had three chances to lead Indonesia to the 2024 Summer Olympics, with the last two matches of the tournament and Afro-Asian play-off between fourth-placed teams left. However, Indonesia missed all three opportunities by losing 2–0 to Uzbekistan in the semi-finals, 2–1 to Iraq (after extra-time) in the third place match and 1–0 to Guinea in the Olympic qualifying play-off.[33][34] They were dominated by the three opponents unlike in previous matches and failed to earn their first Olympic football berth since 1956. Shin was sent off for complaining strongly about the penalty awarded to Guinea for the second time during the last match.[34]

At the continuation of the second round of 2026 FIFA World Cup qualifiers, where Indonesia previously lost 5–1 to Iraq and drew 1–1 with the Philippines in November 2023, they beat Vietnam again twice. They earned a 1–0 home win and a 3–0 away win over Vietnam on 21 and 26 March 2024, respectively, and the latter was their first away win over Vietnam since 2004.[35] Finishing as Group G runners-up at the second round after a 2–0 loss to Iraq and a 2–0 win over the Philippines in June 2024,[36] Indonesia became the only Southeast Asian nation among 18 qualified nations at the AFC third round.[37]

Shin has two children, Shin Jae-won and Shin Jae-hyeok.

In Indonesia, he is widely known by his initial "STY".[38]

Shin was appointed as an advertising model of Nongshim, a South Korean food company, and made a dance video to promote instant noodle "Nongshim Bulgogi" in Indonesia.[39] The song and his dance in the video became an internet meme after attracting attention in South Korea and Indonesia.[40][41][42]

Shin received a Golden Visa from the Indonesian government.[43]

Ternyata Shin Tae-yong pernah main lawan Hamka Hamzah saat Seongnam bertemu dengan Persik di Liga Champions Asia

Sempat diragukan saat pertama kali melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengubah semua persepsi. Pelatih asal Korea Selatan ini mampu mengubah Timnas Indonesia yang yang tak diunggulkan menjadi skuad tangguh di Piala AFF 2020.

Shin mampu membuktikan bahwa apa yang ia lakukan di Piala Dunia 2018 dengan mengalahkan Jerman bukanlah sebuah kebetulan. Skuad Garuda ia rombak total dengan menghadirkan pemain-pemain muda berkualitas. Hasilnya, Indonesia menjuarai grup B dengan permainan yang benar-benar berbeda.

Meski dikenal sebagai pelatih kawakan, tak banyak yang tahu soal masa lalu Shin Tae-yong saat masih jadi pemain. Berikut adalah 7 foto masa lalu Shin Tae-yong.

Shin menghabiskan lebih dari separuh kariernya di sana

Bersama Seongnam FC, ia pernah menjuarai 6 kali Liga Korea, sekali Liga Champions Asia, serta beberapa kompetisi domestik lainnya

Baca Juga: Petuah Shin Tae Yong yang Bikin Timnas Indonesia Menggila

Lanjutkan membaca artikel di bawah